Senin, 08 Juni 2015

mafia barkeley



THE NEW RULES OF THE WORLD BY JOHN PILGER

Pada november 1967,menyusul tertangkapnya "Hadiah Besar",hasil tangkapannya dibagi. The Time-Life Corporation mensponsori konferensi istimewa di Jenewa yang dalam waktu tiga hari merancang pengambilalihan Indonesia. Para pesertanya meliputi para kapitalis yang paling berkuasa di dunia,orang orang seperti David Rockefeller. Semua raksasa korporasi Barat diwakili perusahaan perusahaan minyak dan bank,General Motors,Imperial Chemical Industries,British Leyland,British American Tobacco,American Express,Siemens,Goodyear,The International Paper Corporation,US Steel. Di seberang meja adalah orang orangnya Soeharto yang oleh Rockefeller disebut "ekonom ekonom Indonesia yang top"

Di Jenewa,tim Indonesia terkenal dengan sebutan "the Berkeley Mafia" karena beberapa diantaranya pernah menikmati beasiswa dari Pemerintah Amerika Serikat untuk belajar di Universitas California di Berkeley. Mereka datang sebagai peminta minta yang menyuarakan hal hal yang diinginkan oleh para majikan yang hadir. Menyodorkan butir butir yang dijual dari negara dan bangsanya,tim Widjojo Nitisastro menawarkan : Buruh murah yang melimpah,cadangan besar dari sumber daya alam,pasar yang besar.

Pada hari kedua,ekonomi Indonesia telah dibagi sektor demi sektor. "Ini dilakukan secara sekuler" kata Jefrey Winters,guru besar Northwestern University Chicago yang dengan mahasiswanya yang sedang bekerja untuk gelar doktornya Brad Simpson telah mempelajari dokumen dokumen konferensi. "Mereka membaginya ke dalam lima seksi : pertambangan disatu kamar,jasa jasa dikamar lain,industri ringan dikamar lain,perbankan dan keuangan dikamar lain lagi yang dilakukan oleh Chase Manhattan duduk dengan sebuah delegasi yang mendiktekan kebijakan kebijakan yang dapat diterima oleh mereka dan para investor lainnya. Kita saksikan para pemimpin korporasi besar ini berkeliling dari satu meja ke meja yang lain,mengatakan : "ini yang kami inginkan,ini,ini dan ini "dan mereka pada dasarnya merancang infrastruktur hukum untuk berinvestasi di Indonesia. Saya tidak pernah mendengar situasi seperti itu sebelumnya dimana modal global duduk dengan para wakil dari negara yang diasumsikan sebagai negara berdaulat dan merancang persyaratan buat masuknya investasi mereka ke dalam negaranya sendiri.

Freeport mendapatkan bukit (mountain) dengan tembaga di Papua Barat (Henry Kissinger duduk dalam board). Sebuah konsorsium Eropa mendapat nikel Papua Barat. Sang raksasa Alcoa mendapat bagian terbesar dari bauksit Indonesia. Sekelompok perusahaan perusahaan Amerika,Jepang,dan Prancis mendapat hutan hutan tropis Sumatra,Papua Barat dan Kalimantan. Sbuah undang undang tentang penanaman modal asing yang dngan buru buru disodorkan kepada Soeharto membuat perampokan ini bebas pajak untuk lima tahun lamanya. Nyata dan secara rahasia kendali dari ekonomi Indonesia pergi ke Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI) yang anggota anggota intinya adalah Amerika Serikat,Kanada,Eropa,Australia dan yang terpenting Dana Moneter International serta Bank Dunia.

Sponsor utama pertemuan itu adalah Time Life Corporation,lembaga yang sama yang mensponsori berdirinya Bilderberg Group di Hotel Bilderberg di Oosterbeek Belanda pada 29,30 dan 31 Mei 1954.

FYI : Untuk mengetahui lebih jelas tentang Bilderberg silakan baca The True Story of the Bilderberg Group karya wartawan investigasi Daniel Estulin

Sumber : Jacatra Secret : Misteri Simbol Satanic di Jakarta
& hidden secret (line group)